StatCounter

View My Stats

Kamis, 09 April 2009

Makalah Library

MAKALAH

PERPUSTAKAAN DIGITAL

DI ERA GLOBAL

DISUSUN OLEH :

RIFA DWIANAWATI

DITERBITKAN OLEH :

DARWANTO

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Perpustakaan Digital Di Era Global”.

Tujuan pembuatan makalah Peran Perpustakaan Digital Di Era Global adalah untuk memenuhi tugas Diklat ICT Jardiknas sebagai upaya meningkatkan kemampuan Pustakawan di bidang TI (Teknologi dan Informasi).

Ucapan terima kasih kami sampaikan pada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas ini.

Purwodadi, 17 Nopember 2007

Pustakawan SMA Negeri 1

Wirosari – Grobogan

Rifa Dwianawati

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Deskripsi Singkat

C. Tujuan

BAB II PEPUSTAKAAN DIGITAL DI ERA GLOBAL

A. Sejarah Perpustakaan Digital

B. Pengembangan Perpustakaan Digital

C. Keunggulan Perpustakaan Digital
BAB III PENUTUP

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia perpustakaan semakin hari semakin berkembang dan bergerak ke depan. Perkembangan dunia perpustakaan ini didukung oleh perkembangan teknologi informasi dan pemanfaatannya yang telah merambah ke berbagai bidang. Hingga saat ini tercatat beberapa masalah di dunia perpustakaan yang dicoba didekati dengan menggunakan teknologi informasi.

Dari segi data dan dokumen yang disimpan di perpustakaan, dimulai dari perpustakaan tradisional yang hanya terdiri dari kumpulan koleksi buku tanpa katalog, kemudian muncul perpustakaan semi modern yang menggunakan katalog (index). Katalog mengalami metamorfosa menjadi katalog elektronik yang lebih mudah dan cepat dalam pencarian kembali koleksi yang disimpan di perpustakaan. Koleksi perpustakaan juga mulai dialihmediakan ke bentuk elektronik yang lebih tidak memakan tempat dan mudah ditemukan kembali. Ini adalah perkembangan mutakhir dari perpustakaan, yaitu dengan munculnya perpustakaan digital (digital library) yang memiliki keunggulan dalam kecepatan pengaksesan karena berorientasi ke data digital dan media jaringan komputer (internet).

Di sisi lain, dari segi manajemen (teknik pengelolaan), dengan semakin kompleksnya koleksi perpustakaan, data peminjam, transaksi dan sirkulasi koleksi perpustakaan, saat ini muncul kebutuhan akan penggunaan teknologi informasi untuk otomatisasi business process di perpustakaan. Sistem yang dikembangkan dengan pemikiran dasar bagaimana kita melakukan otomatisasi terhadap berbagai business process di perpustakaan, kemudian terkenal dengan sebutan sistem otomasi perpustakaan (library automation system).

Pekerjaan ini menyangkut pendayagunaan komputer dan pengembangan infra struktur berbasis komputer di perpustakaan yang lebih dikenal dengan istilah otomasi perpustakaan. Otomasi perpustakaan ini di dititik beratkan pada:

Ø Sistem informasi management perpustakaan

Ø Pangkalan data perpustakaan

Ø Jaringan komputer perpustakaan

Ø Program aplikasi perpustakaan

Ø Sistem temu kembali informasi elektronis perpustakaan

Data bahan pustaka dicatat dalam bentuk entri-entri katalog yang tersimpan dalam pangkalan data untuk digunakan sebagai alat penelusuran. Dengan adanya sistem ini, diharapkan pengguna perpustakaan dapat menemukan kembali informasi yang dibutuhkan dengan cepat pada saat yang diperlukan.

B. Deskripsi Singkat

Makalah ini menguraikan hal-ihwal sejarah perpustakaan digital, pengembangan perpustakaan digital dan keunggulan perpustakaan digital.

C. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:

1. Memahami sejarah dan perkembangan Perpustakaan Digital (DL)

2. Menjelaskan tentang Perpustakaan Digital (DL)

3. Mengenalkan berbagai Software untuk mendukung pembentukan Perpustakaan Digital (DL).

4. Menjelaskan keunggulan dari sitem Perpustakaan Digital (DL)

BAB II

PERPUSTAKAAN DIGITAL DI ERA GLOBAL

A. Sejarah Perpustakaan Digital

Digital Library (DL) atau Perpustakaan Digital adalah suatu perpustakaan yang menyimpan data, baik itu buku (tulisan), gambar, suara dalam bentuk file elektronik dan mendistribusikannya dengan menggunakan protokol elektronik melalui jaringan komputer.

Digital Library mulai berkembang pesat sejak tahun 1990 yang diiringi dengan kemajuan teknologi jaringan komputer yang memungkinkan pengaksesan informasi dari suatu tempat ke tempat lain yang sangat jauh dalam waktu singkat. Dimulai dengan terselenggarakannya Workshop on Digital Libraries tahun 1994, Digital Libraries (DL) yang disponsori ACM, kemudian Advances in Digital Libraries (ADL) yang disponsori oleh IEE/NASA/NLM yang secara kontinyu diselenggarakan.

Penelitian Digital Library pada intinya meneliti bidang pendigitalan dokumen dan pembangunan sistem untuk dokumen digital, yang dilanjutkan dengan penelitian tentang hak cipta dari dokumen, payment system, customer system, dan aplikasi-aplikasi lainnya. Semua aplikasi yang diteliti diarahkan menuju managemen aplikasi berbasis elektronik.

B. Pengembangan Perpustakaan Digital

Kebutuhan akan Teknologi Informasi (TI) sangat berhubungan dengan peran perpustakaan sebagai kekuatan dalam pelestarian dan penyebaran informasi ilmu pengetahuan yang berkembang seiring dengan kegiatan menulis, mencetak, mendidik serta pemenuhan kebutuhan masyarakat akan informasi.

Dewasa ini, pustakawan menghadapi berbagai tantangan yang cukup berat sehubungan dengan adanya suatu evolusi dari perpustakaan klasik menuju perpustakaan yang berfungsi sebagai perpustakaan digital, di mana aplikasi ICT lebih menonjol tidak hanya mengelola perpustakaan klasik tapi juga kreasi baru, penyebaran dan akses sumber informasi dalam bentuk digital melalui jaringan komputer.

Karya dalam berbagai format, seperti buku, gambar, peta, rekaman suara, film dan lain sebagainya dapat dialihkan ke dalam format digital sehingga seluruh dokumen tersebut dapat dimuat ke dalam sistem komputer.

Jadi, Digital Library (DL) secara mendasar berdasarkan sistem berbasis jaringan komputer untuk pengadaan, penyimpanan, pengolahan, pencarian kembali, penyebaran dalam format digital kepada pemakai.

Untuk memberikan solusi bagi pustakawan dan dokumentalis dalam melakukan kegiatan kepustakawanan, sekarang mulai dikembangkan Software dalam bentuk :

1. CDS/ ISIS (Computerized Documentation Services/ Integrated Set of Information System)

Adalah software untuk mengelola pangkalan data bibliografis yang dibuat oleh UNESCO. CDS/1S1S versi DOS (Disk Operating System) telah digunakan lebih dari sepuluh tahun oleh berbagai jenis lembaga di dunia.

2. W1N1SIS

Adalah CDS/ ISIS versi Windows yang dikembangkan oleh UNESCO. Adanya berbagai faktor menyebabkan UNESCO terlambat memperkenalkan CDS/ ISIS, sehingga banyak lembaga dari berbagai belahan dunia mengembangkan sendiri CDS/ ISIS menjadi WINISIS.

3. WEBLIS

Adalah software untuk perpustakaan berbasis web yang merupakan pengembangan dari program CDS/ISIS yang lebih terintegrasi secara "fiill internet base". WEBLIS berjalan menggunakan fasilitas www-isis engine yang juga dikembangkan oleh ICIE. Saat ini WEBLIS telah disediakan secara gratis dan secepatnya akan disebarkan sebagai Open Source Software.

4. 1NMAG1C

Adalah nama perusahaan yang memproduksi berbagai software penanganan dan pelayanan isi dari informasi, yang nantinya akan disebarkan ke Situs Web, intranet dan extranet.

5. VTLS (Virginia Tech Library System)

Adalah nama perusahaan yang memproduksi berbagai solusi untuk penanganan koleksi perpustakaan dan menciptakan perpustakaan digital. Saat ini, VTLS dipakai oleh akademisi, perusahaan, perpustakaan khusus dan museum di Amerika Serikat, Kanada dan lebih dari 30 negara. Produk dari VTLS adalah:

Ø Virtua ILS : Sistem Perpustakaan Terintegrasi

Ø Virtua MIS : Sistem Penanganan Multimedia dan Pencitraan

Ø Virtua CPS : Penampil Produk

C. Keunggulan Perpustakaan Digital

Saat ini bukan lagi era kepemilikan, namun menjadi era akses. Seperti saat kita memiliki data base, kita tidak memiliki barang tetapi memiliki akses misalnya saat kita membeli pulsa, tidak berwujud barang tetapi kita bisa mengakses.

Dalam perpustakaan, hal itu juga bisa terjadi. Kita tidak lagi fokus pada akses kepemilikan tapi pada aksesbilitas. Demikian juga perilaku pemakai perpustakaan yang menghendaki akses tidak harus secara fisik, namun secara on line.

Apalagi dengan adanya teknologi jaringan, melalui jaringan komputer lokal maupun global (internet), akses ke pangkalan data maupun koleksi dalam format digital dapat dilakukan kapan pun dan dari mana saja. Baik dari perpustakaan yang bersangkutan maupun dari tempat lain di luar gedung perpustakaan, dari luar kota bahkan dari luar negeri.

Dapat dibayangkan apabila koleksi perpustakaan di seluruh dunia dapat dipadukan dalam satu sistem Global Library, maka manfaatnya tentu akan sangat besar.

BAB III

PENUTUP

Teknologi informasi memiliki percepatan perubahan yang sangat tinggi, dengan demikian perlu adanya perubahan-perubahan yang terus menerus dilakukan sesuai dengan perkembangan yang ada.

Begitu pun dengan peran perpustakaan sebagai salah satu penyedia informasi, harus bisa memenuhi kebutuhan pemakai perpustakaan yang menginginkan informasi yang akurat, padat dan singkat dalam waktu yang relatif cepat. Dengan adanya perkembangan pengelolaan perpustakaan klasik menjadi perpustakaan digital, diharapkan dapat menjawab tantangan yang dihadapi perpustakaan. Apalagi dengan adanya jaringan komputer global (internet), maka akses terhadap koleksi perpustakaan dapat dilakukan kapan pun dan dari mana pun.

Tidak ada komentar: