Oleh : Darwanto
1.1. Latar Belakang
Perpustakaan merupakan suatu pusat informasi atau dapat dikatakan sebagai sumber pencarian informasi bagi siapapun pengguna perpustakaan, bahkan zaman sekarang dengan adanya perkembangan teknologi canggih dapat lebih mudah dan cepat dalam pencarian informasi yang dibutuhkan, sehingga dapat dijadikan pusat dari segala pusat informasi, terutama dibidang pengembangan pengetahuan/pendidikan. Sebenarnya sudah sejak beberapa ratus bahkan ribuan tahun yang lalu manusia membangun perpustakaan, berusaha untuk menghimpun berbagai informasi, namun zaman dulu mungkin kemasannya hanya dalam bentuk tercetak saja seperti halnya dalam bentuk buku-buku tetapi zaman sekarang perpustakaan itu semakin canggih dan modern.
Seiring dengan perkembangan zaman, apalagi zaman sekarang ini sudah banyaknya teknologi canggih, sehingga kemasan informasinya tidak saja dalam bentuk buku/tercetak melainkan dalam bentuk non-cetak, dan dalam pencarian informasinyapun lebih mudah dan cepat. Sekarang ini informasi yang terdapat di perpustakaan pada umumnya sudah lebih lengkap, karena fasilitasnya pun lebih lengkap, baik dalam bentuk tercetak maupun non-cetak. Informasi yang terhimpun, baik bentuk tercetak maupun non-cetak yang kemudian mengolahnya dan menyebarkannya, karena untuk keperluan studi, penelitian, bacaan umum, dan untuk keperluan lainnya, ini merupakan tugas perpustakaan mencakup semua isinya. Untuk lebih lanjut mengenai pengertian perpustakaan maka dapat dilihat dalam pengertian berikut, perpustakaan dapat diartikan yakni:
Menurut Suwarno (2007), perpustakaan merupakan suatu unit kerja yang substansinya merupakan sumber informasi yang setiap saat dapat digunakan oleh pengguna jasa layannya.
Definisi diatas mengisyaratkan bahwa perpustakaan memiliki spesifiksi tersendiri mengenai fungsi dan peranannya. Dapat dilihat dari pengertiannya yang perlu digaris bawahi yaitu:
· Perpustakaan sebagai unit kerja
· Perpustakaan sebagai tempat pengumpul, penyimpan, dan pemelihara berbagai koleksi bahan pustaka.
· Bahan pustakaan itu dikelola dan diatur secara sistematis dengan cara tertentu.
· Bahan pustaka digunakan oleh pengguna secara kontinu.
· Perpustakaan sebagai sumber informasi.
Perpustakaan juga dapat dikatakan tempat mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan informasi bagi para pengguna jasa perpustakaan. Selain itu, perpustakaan juga merupakan sarana atau media untuk meningkatkan niali-nilai kognitif serta kemampuan membaca guna mencerdasakan kehidupan bangsa sekaligus memberdayakan masyarakat dalam melaksanakan pembangunan. Pada umumnya perpustakaan mempunyai koleksi baik yang tercetak seperti buku, dokumen, majalah, surat kabar, maupun koleksi terekam seperti rekaman suara (kaset), film, CD ROM, slide, video, dan lain-lain.
Salah- satu tugas penting sebuah perpustakaan adalah pengolahan bahan pustaka untuk dijadikan koleksi. Pengolahan bahan pustaka itu sendiri memiliki arti kegiatan perpustakaan yang mempunyai tugas mengolah dan mengembangkan semua jenis koleksi pustaka. Peran seorang pustakawan dalam kegiatan pengolahan bahan pustaka memiliki pengaruh yang sangat penting terhadap keberhasilan penyelenggaraan sebuah perpustakaan.
Koleksi perpustakaan umum sudah tentu sangat beragam jenis koleksinya, baik dalam bentuk tercetak seperti buku, majalah,dll maupun dalam bentuk non-cetak seperti CD, pengemasan informasi melalui media elektronik, apalagi jika dilihat dari segi fungsi-fungsi yang tertera di atas. Beragamnya koleksi karena penggunanyapun beragam dan digunakan untuk umum. Koleksi perpustakaan umum dituntut untuk lebih lengkap sesuai dengan pengertian, tugas, dan fungsinya (TUPOKSI) yang mana harus siap menyediakan dan melayani jasa informasi, termasuk mengelola dan menyebarkan informasinya kepada masyarakat umum.
Diantara sekian banyak koleksi di perpustakaan, baik yang tercetak seperti buku, dokumen, majalah, surat kabar, maupun koleksi terekam seperti rekaman suara (kaset), film, CD ROM, slide, dan video. Koleksi buku-buku teks merupakan koleksi yang paling banyak digunakan oleh pengguna perpustakaan. Oleh karena itu, buku teks merupakan koleksi yang paling penting dalam suatu perpustakaan, ini bisa dilihat dari tujuan utama para pengunjung perpustakaan hampir kesemuanya datang ke perpustakaan untuk mencari buku bacaan baik itu yang bersifat fiksi atau non fiksi.
Disamping pengolahan perpustakaan juga harus bisa memilih dan memilah informasi, sehingga informasi itu dapat berguna dan bermanfaat bagi maysarakat atau pengguna jasa perpustakaan. Sehingga informasi itu disampaikan kepada orang yang tepat, pada saat yang tepat, di waktu yang tepat.
Seleksi bahan pustaka merupakan tindakan awal di dalam pengadaan bahan pustaka yang akan menjadi koleksi perpustakaan. Pekerjaan menyeleksi bahan pustaka biasanya dilakukan oleh suatu tim atau kelompok yang dapat beranggotakan seorang subjek dan spesialis serta pustakawan. Mereka harus memiliki kemampuan dan skill yang matang, untuk mengetahui perkembangan subjek yang dicakup lembaga penaungnya. Tim seleksi ini juga harus memperhatikan usulan atau masukan dan saran dari pemakai perpustakaan, saran penerbit yang biasanya dimuat dalam pamplet atau selebaran, serta timbangan atau resensi yang biasanya dimuat di surat kabar.
1.2. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang/penjelasan di atas, supaya tidak melebar terlalu jauh dari pokok bahasan maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah tentang Pengembangan koleksi yaitu dengan cara Seleksi dan Akuisisi bahan koleksi perpustakaan, yang meliputi :
1. Untuk Mengetahui Pengertian Seleksi dan Akuisisi.
2. Untuk Mengetahui Tujuan Seleksi dan Akuisisi.
3. Untuk Mengetahui Kriteria Seleksi dan Akuisisi.
4. Untuk Mengetahui Kebijakan Seleksi dan Akuisisi
5. Untuk Mengetahui Prinsip Seleksi dan Akuisisi
6. Untuk Mengetahui Penerapan Seleksi dan Akuisisi di Perpustakaan.
1.3 Kegunaan Penulisan
Tulisan makalah ini diharapkan bisa berguna bagi penulis dan bisa dijadikan masukan untuk pihak lain yang sekiranya bisa berguna sebagai rujukan untuk tulisan selanjutnya ataupun dalam penerapan teorinya. kegunaan yang bisa di ambil dari penulisan makalah ini yaitu memberikan pengalaman ilmiah bagi penulis dalam upaya menambah pengetahuan, serta untuk lebih memahami lagi tentang bagaimana membuat perencanaan pengembangan suatu perpustakaan, supaya nanti di dunia kerja bisa menerapkannya di sesuaikan dengan situasi dan kondisi tempat bekerja, bila nanti bekerja di lembaga informasi/perpustakaan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Seleksi dan Akuisisi
Menurut Sulistyo Basuki (1993) dalam buku pengantar ilmu peprustakaan bahwa Seleksi atau pemilihan buku adalah memilih buku untuk suatu perpustakaan. Dalam dunia kepustakawanan, seleksi atau pemilihan buku merupakan kegiatan yang paling penting.
Seleksi buku dilakukan oleh semua perpustakaan. Karena tergantung pada jenisnya, sistem pengadaan, hubungan dengan badan induk, serta peraturan lain yang mengikat, masing-masing perpustakaan mengalami berbagai persoalan dalam pemilihan buku.
Pekerjaan menyeleksi bahan pustaka biasanya dilakukan oleh suatu tim atau kelompok yang dapat beranggotakan seorang subjek dan spesialis dan pustakawan. Mereka harus memiliki kemampuan untuk mengetahui perkembangan subjek yang dicakup lembaga penaungnya. Tim seleksi ini juga harus memperhatikan usulan atau masukan dan saran dari pemakai perpustakaan, saran penerbit yang biasanya dimuat dalam pamplet atau selebaran, serta timbangan atau resensi yang biasanya dimuat di surat kabar.
Suatu perpustakaan yang baik biasanya mempunyai koleksi yang baik pula. Seperti di perpustakaan – perpustakaan yang sudah terkenal seleksi dan pengadaan bahan pustaka dikerjakan oleh seksi pengadaan dan pemeliharaan bahan pustaka yang sudah ahli dalam bidangnya. Penyeleksian di perpustakaan biasanya berdasarkan seleksi subjek dengan memilih judul buku-buku yang sesuai dengan kinerja para pemakai. Atau juga bisa disesuaikan dengan banyaknya perpmintaan para pengguna perpustakaan agar informasi yang mereka cari tersedia dan tidak usah repot-repot mencari ke perpustakaan lain misalkan suatu perpustakaan berada di lingkungan bisinis maka koleksi yang tersedia diperpustakaan itu kebanyakan buku-bukunya tentang bisnis atau suatu perpustakaan berada dilingkungan pendidikan atau sekolah maka jelas dan pasti bahwa koleksi yang tersedia di perpustakaan itu tentang buku-buku pendidikan dan buku-buku sekolah atau buku ilmu pengetahuan.
2.2. Tujuan Seleksi dan Akuisisi
Tujuan seleksi atau pemilihan buku antara lain mengembangkan koleksi perpustakaan yang baik dan seimbang, sehingga mampu melayani kebutuhan pemakai yang berubah dan tuntutan pemakai masa kini serta masa yang akan datang. Tujuan tersebut memang mulia namun banyak sekali kendala yang akan dihadapi dari pemilihan bahan pustaka tersebut misalkan pustakawan yang kurang berpengalaman atau wawasanyapun kurang sehingga didalam pemilihannyapun asal-asalan maka koleksi yang ada jadi tidak bermutu dan tidak terpakai oleh para pengguna sehingga banyak koleksi yang tidak di perlukan oleh pengguna, yang ada koleksi menumpuk di ruangan hanya menyesakan rak-rak tempat koleksi. Sehingga dengan adanya penyeleksian koleksi bisa mendapatkan sumber informasi diantaranya buku-buku yang pas atau sesuai dengan kebutuhan penggunanya.
2.3. Kriteria seleksi dan Akuisisi
Didalam kriteria seleksi dan akuisisi terdapat dua (2) pemilihan dalam menyeleksi koleksi bahan pustaka diantaranya memilih bahan pustaka berdasarkan kualitas serta memilih bahan pustaka berdasarkan waktu (kemutakhiran).
2.3.1. Pemilihan Bahan Pustaka Berdasarkan Kualitas
Dalam pemilihan Bahan Pustaka berdasarkan kualitas ada beberapa aspek yang harus diperhatikan oleh pustakawan khususnya, aspek-aspek tersebut antara lain :
Ø Aspek Tujuan
Bahan pustaka yang akan diadakan haruslah bertujuan memberikan informasi yang teliti dan mendalam tentang suatu topik bahasan dapat menjadi pedoman di dalam kehidupan masyarakat dapat memberikan informasi tentang perkembangan penting di dalam dan luar negeri, dapat menciptakan inspirasi dan inovasi baru, memperkenalkan ciptaan-ciptaan dan penemuan-penemuan baru yang perlu diketahui masyarakat guna memotivasi kreativitas masyarakat, dapat membantu meningkatkan nilai-nilai agama dan etika, dapat dipakai sebagai hiburan (rekreasi intelektual) tentang orang-orang terkenal baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Ø Aspek Mutu
Yang harus diperhatikan dalam mutu bahan pustaka yang akan diadakan adalah: memiliki kecakapan otoritas, kejujuran, dan kredibilitas pengarang dan penerbit, bahan pustaka termasuk dalam buku-buku terpilih dan terlaris. Jika pengarang adalah seorang pakar di bidangnya, maka karyanya dapat dimasukan ke dalam bahan pustaka yang akan diadakan, tinjauan/resensi buku yang dimuat dalam
Ø Aspek Isi
Dari aspek isi, bahan pustaka dapat berupa: karya asli, terjemahan atau saduran, cara penyajian dan pembahasan materi menarik.mengandung gagasan baru yang bersifat informatif, mengilhami ide-ide/kreasi baru, mutakhir, isi buku diperuntukan sesuai usia/golongan pemakai, dan mengemukakan nilai-nilai kemanusiaan.
Ø Aspek Bentuk dan Format Penyajian
Cara penyajian haruslah sistematis, singkat; jelas dan teratur, ilustrasi bagus, bahasa yang digunakan haruslah bahasa yang baik dan benar.
Ø Aspek Jenis Buku
Kualitas kertas baik, penjilidan yang kuat (hard cover), jenis huruf yang digunakan haruslah jelas dan terbaca.
Ø Aspek Kepengarangan
Pengarang mempunyai kualifikasi pendidikan dan pengalaman di bidang ilmu yang ditulisnya.
Ø Aspek Keberadaan Koleksi di Jajaran
Bahan pustaka yang akan dipilih haruslah disurvei dan dievaluasi terlebih dahulu. Bahan pustaka tersebut dapat ditetapkan sebagai pelengkap koleksi yang telah ada (jilid/seri), koleksi baru, koleksi pengganti karena rusak/hilang, koleksi tambahan karena banyaknya permintaan.
Ø Aspek Bahasa
Bahasa bahan pustaka yang digunakan pad a umumnya adalah bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, sedang bahasa aging lainnya adalah sebagai pelengkap.
Ø Aspek Harga Bahan Pustaka
Sebelum menentukan jumlah bahan pustaka yang akan diadakan, terlebih dahulu harus diketahui jumlah dana tersedia untuk tahun anggaran berjalan. Tim seleksi harus cermat dalam memilih subjek dan tingkat kualitas isi sarna dengan harga yang lebih murah.
2.3.2. Pemilihan Bahan Pustaka Berdasarkan Waktu
Bahan pustaka yang dipilih haruslah bahan pustaka yang terbaru, tidak ketinggalan jaman (kadaluarsa), edisi terbaru, dan belum dimiliki oleh Perpustakaan itu sendiri. Sehingga informasi yang ada tetap terjaga dan tetap UP-To Date atau selalu terbaru.
2.4. Kebijakan Seleksi dan Akuisisi
Untuk mencapai sasaran, perpustakaan perlu meletakkan dasar-dasar kebijakan (policy) pemilihan buku. Kebijakan ini diperlukan untuk mencapai hasil yang memuaskan dan mampu memenuhi keperluan pemakai secara efisien. Banyak pustakawan menganggap bahwa bila dana tersedia cukup banyak, kebijakan pemilihan buku tidak diperlukan. Anggapan ini keliru karena kebijakan pemilihan buku diperlukan baik tersedia dana maupun dana yang tersedia masih kurang.
Untuk membuat kebijakan pemilihan buku maka kebijakan tersebut harus mampu menjawab pertanyaan seperti berikut :
- Apakah sasaran khusus koleksi perpustakaan?
- Siapakah yang menyusun kebijakan pemilihan buku?
- Siapakah yang melaksanakan kebijakan pemilihan buku?
- Siapakah yang akan memilih buku?
- Siapakah yang akan mengambil keputusan terakhir dalam pemilihan buku?
- Apakah dasar alokasi dana bagi berbagai subjek? Siapakah yang memiliki kata akhir dalam hal ini?
- Bagaimana kriteria pemilihan berbagai jenis media?
- Bagaimanakah criteria penerimaan dan penolakan bagi buku sumbangan berupa hadiah? Bagaimana halnya dengan kebijakan pertukaran buku?
- Bagaimana prioritas pengadaan buku dalam kaitannya dengan dana yang tersedia?
- Buku apa saja yang perlu disiang?
- Bagaimana melayani minat dan subjek dari berbagai kelompok yang ada di perpustakaan?
Kebijakan pemilihan buku harus mencakup garis besar sedangkan pelaksanaan teknis diserahkan kepada pustakawan.
2.5. Prinsip Seleksi dan Akuisisi
Kegiatan Seleksi adalah kegiatan professional yang harus dilakukan oleh Bidang Akuisisi Perpustakaan. Untuk melakukan kegiatan tersebut paraselektor harus mengetahui prinsip dasar Seleksi bahan pustaka. Ketentuan tentang bagaimana melakukan seleksi, siapa yang berhak melakukan seleksi, alat Bantu seleksi apa yang digunakan, dan bahan pustaka apa saja yang akan ditambahkan untuk pengembangan koleksi, menjadi tanggung jawab pustakawan yang bertugas di Bidang akuisisi. Pada prinsipnya dalam proses pengembangan koleksi harus dibentuk suatu tim seleksi. Tujuan pembentukan tim adalah agar hasil seleksi tidak biasa terhadap selektor. Tim seleksi terdiri dari:
A. Pustakawan senior yang menguasai bahasa asing, minimal bahasa Inggris pasif,
B. Spesialis subjek dari bidang terkait,
C. Anggota lain yang ditunjuk. Anggota tim seleksi harus mengetahui persyaratan memilih bahan pustaka, yang mencakup:
1. Menguasai sarana bibliografi yang tersedia, dan memahami dunia penerbitan,
khususnya mengenai spesialisasi penerbit, standar, dan hasil terbitan,
2. Menguasai dan mampu menggunakan berbagai macam alat bantu seleksi.
3. Mengetahui latar belakang kebutuhan pemakai Perpustakaan.
4. Memahami tujuan dan fungsi Perpustakaan., serta
5. Mampu mengatasi berbagai kendala yang mungkin terjadi selama proses pengadaan bahan pustaka.
2.6. Penerapan Seleksi dan Akuisisi di Perpustakaan
Dengan adanya seleksi akuisisi ini diharapkan perpustakaan dapat memberikan informasi yang bermutu dan berkualitas terhadap para penggunanya, dengan seleksi sebagai acuan atau patokan terhadap keberhasilan perpustakaan itu sendiri.
Keberhasilan suatu perpustakaan diukur berdasarkan tinggi rendahnya kemempuan perpustakaan tersebut dalam melaksanakan fungsinya sebagai pusat kegiatan belajar mandiri serta pusat pelayanan informasi, penelitian dan rekreasi masyarakat sekelilingnya. Untuk itu sebuah perpustakaan dari segi fisiknya memerlukan pembinaan yang tepat, yang memperhatikan perpaduan aspek lokasi gedung ruangan dan koleksi bahan pustaka agar serasi, selaras dan seimbang dengan baik. Tidak boleh terjadi alur kerja terhambat karena masalah ruang. Ini berarti bahwa petugas perpustakaan harus dapat mengatur ruang sedemikian rupa sesuai dengan kondisi yang ada. Hal ini sangat penting bagi perpustakaan untuk lebih meningkatkan pengguna datang dalam mencari informasi. Dengan adanya kegiatan seleksi adan akuisisi maka perpustakaan yang tadinya hanya kumpulan informasi yang lama dan bahkan tidak berguna menjadi perpustakaan yang up-to date dan informasinyapun bisa terus-menerus baru. Maka dari itu kegiatan seleksi dan akuisisi sangat penting perananya dalam suatu perpustakaan. Di samping itu pustakawan juga sangat menunjang dalam menyeleksi buku-buku yang di anggap penting dan yang tidak di anggap penting. Oleh karena itu, suatu perpustakaan harus memiliki sumber daya manusia yang berpotensial karena sangat mendukung sekali terhadap kemajuan perpustakaan itu sendiri.
Penerapan seleksi dan akuisisi didalam perpustakaan antara lain :
- Bisa meningkatkan kualitas sumber informasi yang dimiliki oleh perpustakaan itu sendiri.
- Memilih dam memilah sumber informasi berupa buku agar informasi yang di dapatkan dari informasi buku tersebut bisa lebih bermanfaat yang digunakan oleh pengguna perpustakaan.
- Mendapatkan informasi yang akurat untuk diberikan kepada orang yang tepat pada waktu yang tepat dan pada saat yang tepat.
- Dengan adanya kegiatan seleksi dan akuisisi perpustakaan bisa meminimalisir koleksi yang ada sehingga sumber informasi yang sudah tidak terpakai bisa disimpan atau disumbangkan ke perpustakaan lain.
- Pengguna perpustakaan bisa mendapatkan informasi yang di carinya dengan cepat tanpa memerlukan waktu yang banyak.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil uraian di atas maka di dapat beberapa kesimpulan yang mencakup dari isi makalah ini diantaranya sebagai berikut :
1. Seleksi atau pemilihan buku adalah memilih buku untuk suatu perpustakaan. Dalam dunia kepustakawanan, seleksi atau pemilihan buku merupakan kegiatan yang paling penting. Seleksi dan Akuisisi dilakukan oleh seksi pengadaan dan pemeliharaan bahan pustaka dengan memperhatikan masukan dari para pengguna perpustakaan, kemudian memilih buku yang diinginkan di katalog penerbit. Pengadaan dilakukan dengan pemesanan ke gramedia atau ke para penerbit lainnya, dengan pembayaran pada waktu tiap awal bulan yang bisa di ambil di biro keuangan.
2. Tujuan seleksi atau pemilihan buku antara lain mengembangkan koleksi perpustakaan yang baik dan seimbang, sehingga mampu melayani kebutuhan pemakai yang berubah dan tuntutan pemakai masa kini serta masa yang akan datang. Kegiatan seleksi dan akuisisi sangat penting dilakukan oleh suatu perpustakaan guna menjaga informasinya agar tetap up to date.
3. Dalam kriteria seleksi dan akuisisi terdapat dua (2) pemilihan dalam menyeleksi koleksi bahan pustaka diantaranya memilih bahan pustaka berdasarkan kualitas serta memilih bahan pustaka berdasarkan waktu (kemutakhiran) dengan tidak menghilangkan aspek-aspek atau poin-poin yang tertulis di atas. Disamping itu juga Peranan pustakawan sangat menentukan sekali dalam kegiatan seleksi dan akuisisi ini sehingga koleksi-koleksi yang ada bisa terus di gunakan oleh pengguna perpustakaan tersebut.
4. Untuk mencapai sasaran, perpustakaan perlu meletakkan dasar-dasar kebijakan (policy) pemilihan buku. Kebijakan ini diperlukan untuk mencapai hasil yang memuaskan dan mampu memenuhi keperluan pemakai secara efisien. Banyak pustakawan menganggap bahwa bila dana tersedia cukup banyak, kebijakan pemilihan buku tidak diperlukan. Anggapan ini keliru karena kebijakan pemilihan buku diperlukan baik tersedia dana maupun dana yang tersedia masih kurang.
5. Pada prinsipnya dalam proses pengembangan koleksi harus dibentuk suatu tim seleksi dengan tidak mengurangi komunikasi dan kerjasama dengan pihak-pihak terkait misalkan kita melakukan kerjasama dengan perpustakaan lain yang ada di lokasi yang terdekat atau melakukan studi banding dengan perpustakaan yang lebih maju di bandingkan dengan perpustakaan yang kita olah. Tujuan pembentukan tim ini antara lain adalah agar hasil seleksi benar-benar maksimal serta bisa berguna bagi pemakai perpustakaan tersebut.
6. Dengan adanya seleksi akuisisi ini diharapkan perpustakaan dapat memberikan informasi yang bermutu dan berkualitas terhadap para penggunanya, dengan seleksi sebagai acuan atau patokan terhadap keberhasilan perpustakaan itu sendiri. Keberhasilan suatu perpustakaan diukur berdasarkan tinggi rendahnya kemempuan perpustakaan tersebut dalam melaksanakan fungsinya sebagai pusat kegiatan belajar mandiri serta pusat pelayanan informasi, penelitian dan rekreasi masyarakat sekelilingnya. Untuk itu sebuah perpustakaan dari segi fisiknya memerlukan pembinaan yang tepat, yang memperhatikan perpaduan aspek lokasi gedung ruangan dan koleksi bahan pustaka agar serasi, selaras dan seimbang dengan baik
DAFTAR PUSTAKA
Basuki, Sulistyo. 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Gramedia. Jakarta.
Basuki, Sulistyo. 1994. Periodisasi Perpustakaan Indonesia. Remaja Rosdakarya Offset. Bandung.
Kamil, Harkrisyati. 2004. Pemberdayaan layanan perpustakaan di
--------IPB Press, 2005. Perkembangan Perpustakaan di Indonesia.
www.pnri.go.id/uploaded_files/pdf/manuals_and_standards/manuals/normal/2004130105629.pdf+makalah+seleksi+akuisisi+perpustakaan&hl=id&ct=clnk&cd=2&gl=id. (14-Desember 2007) (1:1:44.PM).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar