StatCounter

View My Stats

Minggu, 16 Mei 2010

PENINGKATAN PROFESIONALISME PUSTAKAWA

PENINGKATAN PROFESIONALISME PUSTAKAWA
Oleh : Darwanto S, Sos


Organisasi profesi ilmiah sudah dikenal sejak lama oleh karena itu tidaklah heran bahwa diera modern inipun saat pengenalan internasional menjadi sangat menentukan, lebih dari apa yang terjadi disekeliling kita, etika menjadi mengenalkan sebagai focus ideal suatu organisasi keilmuan atas organisasi profesi ilmiah.
Ikatan Perpustakaan Indonesia adalah Organisasi prifesi hal ini sudah kita ketahui dan yang menjadi perhatian kita adalah profesionalisme yang perlu ditumbuhkan, baik dari sisi keterampilan artinya bagaimana organisasi ini dikelola menjadi penentu sebuah organisasi bila dilihat dari manfaat untuk anggota.
Walaupun untuk organisasi profesi hal ini tidak seberapa menentukan dalam menerapkan masa depan yang dekat, komunikasi anggota satu dengan anggota dengan masyarakat luas akan mendorong tumbuhnya organisasi. Kita akan perlu memberikan ruang gerak kepada pustakawan dilihat dengan kesehariannyauntuk tumbuh menjadi bagian dari lingkungannya sehingga akan bermakna dan bermanfaat untuk profesi kepustakawannanya. Ini menjadi kunci berhasilnya organisasi di masa yang akan datang program kerja organisasi tidak menjadi memilih pengurus organisasinya saja tetapi akan menjadi target masyarakat luas sebagai bagian dari profesi informasi pustakawan.
Dari ikatan pustakawan Indonesia (IPI) masyarakat dan pemerintah mendengar dan tahu bahwa pentanganan informasi dalam segala bentuknya adalah bidang garapan pustakawan. Jika dilihat dari perkembangan teknologi informasi masa kini, maka yang dikelola ialah nota data, yaitu teknologi meta data menjadi kawasan baru untuk membuat pustakawan mempunyai keunggukan kearah positif. Pustakawan dapat menjadikan dirinya menjadi teaga yang profesion yang mudah dan merancang rambu-rambu pertumbuhan penyebaran dan pembuka informasi ilmiah dimasa depan. Peran Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) dapat lebih memasyarakat bisnis informasi. Apabila dilihat dari tunjangan fungsional pustakawan masih belum memadai kesadaran pustakawan dalam berorganisasi masih rendah, pustakawan banyak yang merasa belum mendapatkan manfaat langsung.
Perpustakaan dan system informasi, kedua hal tersebut merupakan infrastruktur penting bagi suatu produksi ilmiah, tampaknya hal tersebut mempunyai kelemahan diantaranya yaitu :
• Terbatasnya jumlah tenaga pustakawan professional
• Komputersisasi dan jaringan Perpustakaan belum terbentuk luas
• Kemampuan pengadaan buku baru dan jurnal penting lainnya sangat terbatas
• Jaringan system informasi internasional dangat terbatas sekali, sehingga dalam menadaptkan informasi yang dibutuhkan juha terbatas.

Pusat kegiatan dikembangkan dengan system Perpustakaan dan informasi dilihat dari rendahnya jumlah pustakawan. Apabila melihat system informasi dan Perpustakaan melalui sarana penunjang dalam menghadapai era perdagangan bebas maka informasi menjadi sangat penting dan strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dimana persaingan global semakin terbuka. Siap tidak siap rakyat Indonesia harus menghadapinya . salah satu dalam memasuki persaingan terbuka ini adlah penggunaan ilmu dan teknologi, sedangkan upaya meningkatkan sumber daya manusia dalam bentuk pendidikan ialah mendayagunakan unit-unit dokumentasi informasi Perpustakaan yang dikemas dalam satu paket lengkap berupa peningkatan teknologi informasi, kemudahan menakses informasi iptek, meningkatkan sumberdaya manusia dalam membina sumberdaya informasi.
Sedangkan dari pemaparan diatas dapat ditarik mengenai tujuan kegiatan tersebut diantaranya ialah sebagai berikut :
• Mengenalkan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) ke semua lapisan masyarakat baik yang ada di perkotaan maupun daerah-daerah, sehingga penyebaran informasi tersebut merata dan dapat di nikmati oleh semua lapisan masyarakat Indonesia.
• Memberikan pelatihan-pelatihan kepada seluruh lapisan masyarakat akan pentingnya informasi dalam menunjang belajar mengajar, dan motivasi penelitian
• Membuka pandangan masyarakat dalam pemanfaatan teknologi informasi, meningkatkan kesejahteraan social, ekonomi, memperkuat dan menyelamatkan budaya bangsa
• Penyebaran unit-unit dokumentasi informasi suatu Perpustakaan ditindaklanjut di Propinsi, kabupaten untuk pengembangan daerah dan lembaganya.
• Meningkatkan kemajuan sumberdaya manusia dalam teknologi informasi daerah

Kerjasama yang baik antara pustakawan sebagai penyedia informasi dengan pengguna, sebagai pemakai atau pengguna informasi perlu dibina terus menerus, agar sumber informasi atau koleksi serta pelayanan yang disediakan dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh pengguna Perpustakaan. Keberhasilan suatu Perpustakaan dilihat dari pengguna dalam menentukan atau mencari informasi yang dibutuhkan, apabila pengguna tersebut cepat, tepat dan akurat dalam mencari informasi,maka pengguna tersebut sudah paham dalam pencarian informasi, kemudian dilihat dari fasilitas yang disediakan oleh Perpustakaan, apakah dapat memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan?. Salahsatu aspek yang mendukung kerjasama antara pustakawan dengan pengguna Perpustakaan adalah cara berkomunikasi yang efektif, pustakawan harus dapat memberikan bimbingan dan konsultasi kepada pengguna untuk berkomunikasi antara pustakawan dengan pengguna serta pustakawan juga harus mempunyai keterampilan dalam cara berkomunikasi yang baik dan benar. Peran pustakawan sebagai pemandu arus bebas informasi atau hak informasi dalam segala kehidupan masyarakat sehingga dengan demikian pustakawwan merupakan fasilitator sumber informasi bagi masyarakat luas.
Organisasi dan profesi pustakawan dapat dijabarkan dengan penjelasan di bawah ini antara lain sebagai berikut :
• Setiap pustakawwan Indonesia menjadikan ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) sebagai forum kerjasama, temat konsultasi dan tempat penggemblengan profesi antara sesame Pustakawan
• Setiap pustakawan Indonesia memberikan sumbangan tenaga, pikiran kepada Organisasi untuk kepentingan pengembangan ilmu di Perpustakaan Indonesia
• Setiap pustakawan Indonesia berusaha untuk mengembangkan Organisasi Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) dengan jalan berpartisifasi dalam setiap kegiatan khususnya dibidang Perpustakaan
• Setiap pustakawan Indonesia selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) terutama ikatan Pustakawan Indonesia, Dokumentasi, dan Informasi.

Dari uraian diatas jelas, bahwa pustakawan adlah sebuah profesi dan bagaimana dengan tantangan deadpan agar semangat profesi pustakawan dapat lebih bermanfaat kepada masyarakat secara luas menguasai bidang ilmu yang digelutinya atau yang di pelajarinya, sehingga mempunyai kepercayaan diri dan mempunyai kemampuan professional dalam meberikan pelayanan, memahami perilaku pengguna yang dating kePerpustakaan sehingga akan memberikan kepuasa bagi pengguna Perpustakaan yang mencari informasi yang dibutuhkannya.
Menumbuhkan dan memelihara motivasi yang ada pada diri sendiri adalah tugas yang harus dilakukan karena motivasi kerja seseorang bergantung pada diri orang tersebut tetapi juga di pengaruhi oleh factor-faktor lain seperti mendukung antara pengguna, lingkungan, dan penerapan teknologi. Motivasi kerja adalah factor penting yang harus dimiliki dan selalu ditumbuhkan agar seseorang pustakawan dapat bekerja secara professional karena dengan memiliki motivasi kerja yang baik maka seorang pustakawan akan dapat tetap bekerja untuk berprestasi secara maksimal. Motivasi kerja seseorang akan terpelihara apabila kepuasan kerja menurut seseorang dapat dicapai ada keamanan dalam lingkungan kerja, suatu kondisi tempat kerja yang layak dan gaji yang memadai serta hubungan antar pegawai harmonis. Sangatlah mungkin keamanan dalam lingkungan kerja dan kondisi tempat kerja sangat memungkinkan dengan gaji yang memadai dan berhubungan antar pegawai yang harmonis. Untuk menumbuhkan dan memelihara motivasi yang ada pada seseorang pustakawan, bekerja diPerpustakaan suatu organisasi informasi selalu memerlukan kualifikasi penguasaan teknik, terutama diera teknologi dan informasi seperti saat sekarang ini. Secara profesionalisme bila Perpustakaan harus menguasai keterampilan bagaimanan mengelola informasi. Memiliki keterampilan dan teknis tanpa dukungan keterampilan manajerial tidak cukup untuk seorang pustakawan untuk dapat bekerja secara professional, oleh sebab itu setiap pustakawan memerlukan keterampilan manajerial perencanaan tujuan yang hendak dicapai dan perlu diputuskan misalnya pustakawanmempunyai tingkat untuk dapat menyelesaikan sejumlah buku tertentu dalam satu hari.
Pengelolaan adalah proses merealisasikan perencanaan tersebut diatas dalam sebuah tindakan. Hal ini perlu meperlihatkan sumberdaya yang ada terutama sumber daya manusia dengan cara mengelola sumberdaya manusia akan difungsikan secara terpadu, konsisten, serta dapat saling mendukung secara positif sehingga tujuan institusi dapat dicapai secara maksimal. Sebenarnya kita juga dapat melihat bahwa para pustakawan pada era teknologi informasi ini memiliki keterampilan teknik dan manajerial yang mampu, serta cara menelusur informasi dengan menggunakan CD-Rom. Keterampilan tersebut akan lebih perlu bila para pustakawan melengkapi dirinya dengan keterampilan interpersonal, untuk berinteraksi antar kelompok.
Dari tulisan diatas dapat disimpulkan bahwa peningkatan profesionalisme pustakawan itu sangat penting dan harus di lakukan, mengingat agar bisa mengimbangi dengan kemajuan jaman dan kecanggihan teknologi sampai sekarang ini. Profesionalisme pustakawan dapat di lakukan dengan cara mengikuti pelatihab-pelatihan yang diselenggarakan oleh lembaga-lemaga Perpustakaan terkemuka seperti perpusnas dan lain sebagainya. Peningkatan profesionalisme pustakawan sama dengan meningkatkan sumberdaya manusia Perpustakaan sehingga dalam melayani pengguna Perpustakaan disa dilakukan dengan cepat, tepat dan akurat dalam memilah dan memilih informasi yang dibutuhkannya, sehingga pengguna Perpustakaan bias mendapatkan informasi tidak memerlukan waktu yang lama. Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) merupakan suatu organisasi pustakawan di negara ini, lembaga yang mewadahi orang-orang pustakawan ini hendaknya lebih sering mengadakan seminar atau perptemuan-pertemuan antar para pustakawan sehingga bisa memantau sejauh mana tingkat profesionalisme pustakawan yang di Negara Indonesia ini.
Dengan peningkatan profesionalisme pustakawan diharapkan dapat lebih meningkatkan pelayanan dalam mengelola Perpustakaan serta dalam melayani pengguna Perpustakaan yang datan untuk mencari informasi yang dibutuhkan. Sehingga Perpustakaan-Perpustakaan yang ada di Indonesia secara tidak langsung bias sejajar dengan Perpustakaan-Perpustakaan yang ada di Negara maju baik dari segi sumberdaya manusianya maupun dalam mengelola Perpustakaan di bidan Ilmu pendidikan dan teknologi (IPTEK) nya

Tidak ada komentar: